Monday, July 23, 2012


Kebebasan itu, ilusi.
Katanya bebas berbusana apa aja. Giliran jilbab lebar dikit, celana di atas mata kaki dikit, dicap sebagai Wahabi.

Kebebasan itu, palsu.
Ini demokrasi bung! Siapapun bebas berpendapat. Tapi pas Islam dan jihad yang diomongin, langsung dibilang ekstrim, mau bikin negara Islam.
...
Kebebasan itu, nggak nyata.
Koar-koar, laki-laki dan perempuan itu harus setara. feminis lah, kesetaraan gender lah. Tapi giliran benerin genteng ato ngangkat yang berat-berat, "Kok kamu tega sih, ngebiarin cewek ngelakuin kayak gini?"

Kebebasan itu, omong kosong.
katanya, bebas milih mau ibadah kayak apa. Pas teraweh beda rokaat, beda ormas, musuhannya udah kayak 7 turunan.

Kebebasan itu, bullshit.
Kita bebas mau jadi kayak apa: cowok, cewek, Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT). Tapi pas milih manjangin jenggot, dahi jadi agak item, eh langsung dicibir, konservatif lah, ekstrim lah, teroris lah, Arab lah, dan seterusnya.

Always On.
Islam itu, Indah :)

[ubahan nasehat edisi iklan dari Ustadz Zia-ul Haq]

Fimadani.com

Thursday, July 19, 2012

Media Islam dan Ironi Global TV


Media Islam dan Ironi Global TV
Selama ini dikesankan pers Islam tak menguntungkan, susah mendapatkan iklan dan sulit menjaring pembaca. Kesan itu muncul, lantaran tak pernah terdengar suksesnya bisnis media Islam di negeri ini. Ketika ada media Islam yang nyaris ‘sukses’ dari segi bisnis, eh ujung-ujungnya selalu dilanda konflik, manajemen tak beres, dan SDM yang diamanahkan mengelola adalah manusia yang jahil (tidak mengerti) dan ‘bahlul’.

Akhirnya, satu per satu media cetak Islam berguguran, terkubur, masuk kotak atau terseok-seok. “Televisi Islam”? Jangan tanya itu dulu, karena sampai detik ini belum ada “konglomerat Muslim” yang tertarik, di samping kemampuan dana yang masih pas-pasan, sehingga hanya mampu bermain di TV lokal yang siarannya sangat terbatas.

Baiklah, kita fokus dulu ke media cetak. Dalam kurun Orde Baru, tercatat sejumlah media cetak Islam pernah terbit, kemudian tenggelam atau terseok-seok. Sebut misalnya, Majalah Kiblat, Panji Masyarakat, Harmonis, Estafet, Panggilan Azan, Ummat, Harian Abadi, Harian Pelita, Adil, Tabloid SALAM dan Hik

Wednesday, July 18, 2012

The History of Chocolate


1900 BC - The Origin of Chocolate.
The origin of chocolate dates back almost 4000 years ago in Mesoamerica, the exact origin in the Americas is unknown, but archaeological evidence of ceramic vessels with residues from the preparation of cocoa beverages have been found at archaeological sites dating back to the Mokaya and Olmec Civilisations along the Orinoco river.

1000 BC - The Trees Earliest Known Name
"Kakawa," came into use among the Olmec, the people of the Mexican Gulf Coast who built the first of the great Mesoamerican civilizations. It is likely that the Olmec were also already cultivating the tree.

100 AD - The Word “Cocoa”
The Maya adopted the word "cocoa" from the Olmec and it is also presumed that they also were cultivating cocoa. Taking the Cocoa tree from the rainforest and growing it in their backyards, harvesting, roasting, and then grounding the seeds into a paste. When mixed with water, chilli peppers, cornmeal, and other ingredients, this paste made a foamy, spicy chocolate drink.

Grand Canyon made in Jogja


Jogja Cinta tanpa Akhir....
Sebutan ini memang pantas ditujukan kepada kota Jogjakarta. Selain cerita sejarahnya yang menarik dipelajari, pariwisatanya pun tak kalah menariknya, dari mulai wisata pantai, wisata budaya, serta wisata alamnyapun menarik untuk kita jelajahi. Jembatan Selopamioro, adalah salah satu jembatan yang berada di Jogja Selatan atau Bantul, di daerah sriharjo dan daerah Selopamioro, Imogiri, Bantul, tepatnya terletak di Pedukuhan Wunut, Kedungmiri, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Terkadang orang yang pernah kesana menyebutnya seperti Grand Canyon made in Jogja, duplikatnya Grand Canyon milik bangsa Amrik. Hehehe... 
Tujuan kita dari Google Earth

7°56?37?S 110°24?50?E
(approx. address: Sriharjo, Imogiri, Indonesia)
http://www.panoramio.com/map_photo/?id=45972803
Belum begitu banyak orang yang mengetahui letak jembatan ini berada, karena letaknya yang cukup terpencil, disebelah ujung selatan kota jogjakarta, diterselip diantara pegunungan. Dimana tempat ini bisa ditempuh sekitar 1,5 jam dari kota Jogja, melewati Jl.imogiri barat lurus keselatan hingga km 15, kemudian mengambil arah ke Siluk arah

Saturday, July 14, 2012

Ebook: Seandainya Mereka Bisa Bicara, James Herriot

Saya sudah lama tahu mengenai James Herriot, seorang dokter hewan yang bertugas di pedalaman pedesaan Yorkshire, Inggris, yang juga menulis sekian seri tulisan mengenai pengalamannya, namun baru berkesempatan membaca satu bukunya baru-baru ini. Buku ini merupakan salah satu treasure yang saya dapatkan saat berkunjung ke garage sale di rumah orang tua teman di bilangan Tebet, Jakarta, bulan Januari lalu. Terbitan 1978 dari penerbit Gramedia, dengan bentuk fisik buku dan irama terjemahan yang langsung mengingatkan saya pada buku-buku cerita anak terjemahan yang banyak saya baca sekitar tahun-tahun itu, buku ini makin terasa tuanya, pun jadi begitu berharga.


Beruntung juga saya membaca buku ini sebagai buku pertama dari James Herriot yang saya baca, karena di sini ternyata diceritakan awal mula James berkarir di pedesaan Yorkshire. Setting adalah tahun 1930-an. Sebagai dokter hewan (beberapa kesempatan lain disebutkan sebagai dokter spesialis bedah hewan) yang baru lulus, ia menerima pekerjaan magang di desa di Yorkshire. Awalnya ia menyangsikan apa yang akan ia dapat perbuat di desa terpencil itu, apakah ia akan merasa bosan mengingat sepinya daerah itu, namun disisi lain ia juga merasa beruntung karena jaman itu banyak koleganya sesama dokter hewan yang

Sunday, July 8, 2012

Indian Music #yco238Labs part#1




Sheila on 7 - Ambilkan Bulan [cekidot]
Savior - Gara-gara Masa Depan [cekidot] 
Sanders Hates Chickens - Bye Bye [cekidot]
Payung Teduh - Resah [cekidot]
Iwan Abdie - Ku Mau Kau Ada [cekidot] 
Ivan Handoyo - Singgah [cekidot]
 Heyho - I Love U [cekidot]
Tiara Zulfa - Asik-Asik Aja [cekidot]
Ragajimesin Band -Inilah Aku [cekidot]

Alasan Kenapa Aku Sering Meninggalkan Sholat...

Agama tidak hanya mengajarkan percaya pada Tuhan saja. Di dalamnya ada tuntunan dan aturan-aturan yang harus dipatuhi. Ada kewajiban yang harus dijalankan, baik itu kewajiban kepada sesama manusia maupun kewajiban kepada tuhan. Standart pribadiku kewajiban untuk berbuat baik kepada sesama manusia bisa hanya sebatas tidak merugikan orang lain. Tidak mengganggu orang lain dan tidak mengambil alih hak-hak orang lain. dan lagi kita bisa berimprovisasi sendiri meningkatkan nilai diri lewat membantu orang lain. Shalat adalah salah satu ibadah yang paling diwajibkan oleh Tuhan.

Waktu usiaku 7 tahun, aku merasa tidak berkewajiban untuk menunaikan ibadah shalat. Karena dulu, aku percaya kalau katanya dosa anak yang belum baligh (dewasa) itu ditanggung oleh orang tua. Pasalnya, orang tua lah yang berkewajiban mendidik anaknya. Ya, sesekali aku shalat karena cinta pada orang tua. Takut kalau mereka harus masuk neraka karena aku tidak shalat. Padahal hakikatnya kalimat "dosa ditanggung oleh orang tua" itu adalah agar anak jadi rajin beribadah, karena biasanya anak-anak akan mencintai orang tuanya dan tidak mau kalau orang tuanya masuk neraka.