Kingdom:Bacteria
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Order:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Edwardsiella
Species
E. hoshinae
E. ictaluri
E. tarda
(R. Sakazaki et al., 1962)
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Order:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Edwardsiella
Species
E. hoshinae
E. ictaluri
E. tarda
(R. Sakazaki et al., 1962)
Edwardsiella tarda dan E. Ictaluri berbentuk batang bengkok, dengan ukuran 1 x 2-3 µm, bersifat gram negatif bergerak dengan bantuan flagella, tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif anaerob. Bakteri ini dapat dijumpai di lingkungan air tawar dan air laut, dengan suhu optimal bagi pertumbuhannya sekitar 35oC, sedangkan pada suhu di bawah 10oC atau di atas 45oC tidak dapat tumbuh.
Mixture of three biotypes of Edwardsiella tarda on John L's MacConkey-based "ET Agar."Transmission electron micrograph if Edwardsiella ictaluri strain 93-146.
Scanning electron micrograph if Edwardsiella ictaluri strain 93-146.
Adult channel catfish displaying ascites, one of the clinical signs associated with the acute form of ESC. Other external lesions include white punctate spots on the skin, petechial hemorrhages, and exophthalmia
Petechial hemmorrhages on the ventral abdomen of an adult channel catfish with ESC.
Gross internal lesions associated with acute ESC. Hemorrhagic ascites, dark macropapular lesions on the liver, and splenomegaly are visible on this fish. Other internal lesions include petechial hemorrhages on the liver, intestine, and abdominal serosa, and renomegaly.
Edwardseilla tarda dilaporkan menyerang ikan-ikan air tawar dan laut antara lain channel catfish (Ictalurus punctatus), chinook salmon (Onchorhynchus tshawyscha). Common carp (Cyprinus carpio), crimson seabream (Evynnis japonicus), japanese flounder (Paralichthys olivaceus), japanese eel (Anguilla japonica), Largemouth bass (Mycropterus salmoides), mullet (Mugil cephalus), red sea bream (Chrysophrys major), striped bass (Morone saxatilis), Tilapia (Tilapia nilotica), Yellow tail (Seriolla quinquiradiata), ular, buaya dan singa laut, sedangkan Edwardseilla ictaluri dilaporkan menyerang channel catfish (Ictalurus furcatus), brown bullhead (Ictalurus nebulosus), blus catfish (Ictalurus furcatus), Danio (Danio devario), green knifefish (Eigemannia virens), Walking catfish (darias batrachus), White catfish (Ictalurus catus).
Penyebab penyakit Edwardsiellosis, E. tarda dan E. ictaluri sudah terdapat di AS, Jepang, dan Afrika Selatan, khusus untuk E. tarda sudah menyebar sampai Asia Tenggara termasuk Indonesia (Jawa). Streptococcus sp. sudah terdapat di AS, Inggris, Norwegia, Jepang, Afrika Selatan, Teluk Mexico, China dan Indonesia (Jawa), sedangkan Aerococcus viridans dilaporkan terdapat di AS.
Edwardsiella tarda merupakan penyebab penyakit bakteri yang paling serius pada budidaya ikan sidat di Taiwan dan Jepang, sedangkan E. ictaluri pada akhir tahun 1980 dilaporkan telah menyebabkan kernatian masal (lebih dari 50%) anak ikan dan induk ikan lele Amerika di AS. Kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan juta dolar atau puluhan milyar rupiah.
Serangan Edwardsiella tarda dan E. ictaluri pada ikan dalarn tahap infeksi ringan hanya menampakkan luka-luka kecil, Sebagai perkembangan penyakit lebih lanjut, luka bernanah berkembang dalarn otot rusuk dan lambung. Pada kasus akut, luka bernanah secara cepat bertambah dengan berbagai ukuran, kemudian luka-luka terisi gas dan terlihat bentuk cembung menyebar ke seluruh tubuh. Warna tubuh hilang, dan luka-luka merata diseluruh tubuh, jika luka digores, akan tercium bau busuk (H2S).
Ikan yang telah terserang penyakit ini akan memperlihatkan gejala sebagai berikut:
- Terjadi luka pada kulit yang kemudian akan meluas ke bagian daging, sehingga dengan segera akan mengakibatkan perdarahan. Luka semacam ini sering dijumpai pada hati ikan.
- Jika tidak segera diobati, luka-luka ini akan berkembang menjadi bisul dan mengeluarkan nanah (abses).
- Pada jaringan daging, hati dan ginjal sering terjadi nekrosa.
PENGOBATAN
Pengobatan penyakit Edwardsiella dapat dilakukan dengan menggunakan sulfamerazin atau oxytetracylin melalui penyuntikan maupun dicampurkan ke dalam pakannya.
Pengobatan penyakit Edwardsiella dapat dilakukan dengan menggunakan sulfamerazin atau oxytetracylin melalui penyuntikan maupun dicampurkan ke dalam pakannya.
SUMBER
Afrianto,E dan Liviawaty, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/penyakit-ikan-karantina-golongan-bakteri/
http://en.wikipedia.org/wiki/Edwardsiella
http://www.jlindquist.net/generalmicro/index.html
http://microgen.ouhsc.edu/e_ictal/e_ictal_home.htm
http://www.handongvet.co.kr
http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/penyakit-ikan-karantina-golongan-bakteri/
http://en.wikipedia.org/wiki/Edwardsiella
http://www.jlindquist.net/generalmicro/index.html
http://microgen.ouhsc.edu/e_ictal/e_ictal_home.htm
http://www.handongvet.co.kr
Blogged with the Flock Browser
mantap gan info nya
ReplyDeletesaya suka sekali
di tunggu info lain nya