Islam adalah dien (agama) yang sangat manusiawi
(sesuai dengan fitrah atau kodrat manusia). Ajaran Islam dapat diamalkan oleh
seluruh umat manusia karena memang sesuai dengan fitrah dan kemampuannya. Allah
SWT menegaskan, tidak akan membebani manusia kecuali apa-apa yang manusia
sanggup memikulnya.
“Tidaklah Allah membebani seseorang dengan suatu beban
kecuali sesuai dengan kemampuannya”
(Q.S. Al-Baqarah: 286).
Sifat manusiswi Islam juga tampak dari seruan Islam
kepada seluruh manusia, bukan kepada bangsa, kaum, atau suku tertentu. Bukan
pula hanya kepada sekelompok orang dengan ciri fisik dan ras tertentu.
"Hai manusia, sembahlah Tuhan kalian!" (Q.S.
Al-Baqarah:21).
"Katakan hai manusia aku (Muhammad Saw) adalah
Rasul bagi kalian seluruhnya" (Q.S. Ali Imran:158).
Fitrah atau pembawaan manusia sejak lahir adalah
berjiwa monoteisme atau tauhid --mengesakan atau menuhankan Allah SWT semata.
Sebelum diciptakan dalam wujud sempurna manusia yang terdiri dari ruhani (jiwa,
ruh) dan jasmani (badan, tubuh, raga), seluruh ruh manusia dikumpulkan di suatu
tempat oleh Allah SWT --dikenal dengan “Alam Arwah”. Pada saat itu Allah SWT
bertanya, sekaligus "membaiat" mereka untuk menuhankan-Nya alias
mengakui Allah SWT sebagai Tuhan mereka. Mereka pun --termasuk kita tentunya--
pada saat itu bersedia "dibaiat" sebagai bentuk
"perjanjian" dengan-Nya.
Kisah tersebut diabadikan dalam Q.S. Al-A'raf:172-173,
yang mengisyaratkan bahwa setiap manusia pada asalnya adalah mukmin, beriman
kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah (tauhid),
ataupun Muslim dalam pengertian berpasrah diri sebagai 'abid (hamba) Allah SWT
semata.
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman: 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?'. Mereka
menjawab: 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi'. (Kami lakukan yang
demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami
(badi Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
(Q.S. 7:172).
Jadi, akidah tauhid itulah fitrah manusia. Merujuk
kepada ayat itu dapat dikatakan, sesungguhnya manusia telah bertauhid sejak ia
di alam arwah. Hal ini juga bermakna, Allah SWT menciptakan manusia dengan kodrat
yang hanief, memihak kepada kebenaran, sebagaimana juga Islam diciptakan atas
kodrat yang hanief atau sesuai dengan fitrah manusia, sehingga tidak ada alasan
bagi manusia untuk tidak mengimani dan mengamalkan ajaran Islam.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
yang hanief (Islam). Itulah fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah (Islam) agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S. 30:30).
Kalaupun kemudian banyak, bahkan kebanyakan, manusia
menjadi sesat, tidak beriman, menolak,
atau membenci Islam,
penyebabnya antara lain
karena mereka:
- Tidak mendapat tuntunan ruhaniah dan pendidikan tauhid,
- Tidak sampainya informasi Islam dengan benar kepada mereka, atau
- Karena mendapat pengaruh lingkungan yang buruk, terutama di lingkungan keluarga.
Itulah sebabnya Nabi Saw menegaskan,
“Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci,
beriman-bertauhid), kedua orangtuanyalah --atau lingkungannnya-- yang dapat
menjadikannnya seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi”(H.R. Bukhari, Muslim, Abu
Daud, Tirmidzi).
Kehidupan dunia ini merupakan cobaan. Cobaan dimaksud
utamanya menguji jiwa tauhid manusia tadi. Apakah ia kukuh memegang prinsip
tauhidnya atau tidak. Makanya, di dunia ini jiwa manusia dilengkapi dengan
jasmani. Jasmani itulah yang dapat memalingkan manusia terhadap ketauhidannya.
Jasmani merasakan adanya berbagai kebutuhan untuk
dipenuhi agar bertahan hidup. Ketika memenuhi kebutuhan itulah, manusia banyak
yang melalaikan ketauhidannya. Belum lagi jika muncul ambisi dalam dirinya
untuk kaya dan bertahta. Untuk mencapai kaya dan tahta itu, banyak jalan yang
dapat ditempuh. Ragam jalan ini pun termasuk cobaan dari Allah SWT. Jika ia
konsisten dengan jalan halal, sebagaimana diinformasikan lewat ajaran Islam,
berarti ia kukuh dengan jiwa tauhidnya.
Tauhid menuntun manusia untuk tetap menempatkan Allah
SWT sebagai satu-satunya Tuhan. Kepada-Nyalah ia mengabdi. Segala hukum-Nya
ditaati. Larangan-Nya dijauhi dan perintah-Nya dijalankan. Lawan tauhid adalah
syirik, menyekutukan Allah SWT, meyakini Tuhan lebih dari satu, atau meyakini
ada sesuatu yang setara kekuatan dan kharismanya dengan Tuhan. Dan dosa syirik
ini tidak diampuni-Nya (Q.S. 4:48).
Agama adalah sebuah pencarian dan interpretasi. Benar setiap manusia dilahirkan didalam keadaan murni tetapi melalui pengaruh dari orang tuanya ia mungkin menjadi bukan Muslim. Kadang kala manusia beragama karena keturunan dan merasa sudah lunas ketika di KTP sudah resmi beragama Islam. Dan terkadang hanya sebagai symbol saja tanpa melakukan apa yang telah diperintahkan di Al Quran dan Sunnah.Manusia adalah spesial diciptakan oleh Allah SWT untuk menunjukkan akan kekuasaan Allah SWT terhadap penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya. Manusia lebih sempurna diciptakanNya; manusia diberikan tubuh dan unsur tubuh yang sama dengan unsur-unsur tanah sebagaimana tumbuhan dan hewan. Kelebihan manusia adalah adanya akal, pikiran qalbu dan ruh dari Allah sebagai kodrat manusia yang cenderung berbuat baik. Maka dari itu tinggal manusia itu sendiri yang dapat memilih kehidupannya; apakah akan menyerupai tumbuhan, binatang maupun sebagai manusia yang sempurna melebihi malaikat? Pahala dan dosa adalah ujian yang diberikan Allah SWT terhadap manusia, setelah diberi petunjuk melalui nabi/rasul Nya. Allah sangat menyukai manusia yang bertaubat, dan lulus dari ujianNya. Tidak ada dosa waris dalam Islam.Belajar sepanjang hayat dan mempelajari Islam adalah kewajiban manusia ketika di dunia. Mulai dari kecil diri sendiri, keluarga, masyarakat, Negara, dan insya Allah ukhuwah islamiyah menjadi Islam rahmatan lil ‘alamin di dunia ini :) Sering belajar ulang yang apa yang telah diajarkan nya.
Dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi ;)
islam merupakan agama yang membawa kedaimaian dan ketentraman
ReplyDelete