Saturday, March 30, 2013

Tualang


pernah kau berlari
mengejar mimpi malam tadi?
berlalu sangat cepat 
terasa sangat singkat
tak terulang lagi

pernah kau mendaki
terasa lama berhari-hari?
puncak jadi tujuan
mencari jati diri
yang penuh dengan misteri

pernah kau panjati
batuan cadas tebing keras?
kiloan harga diri
melawan gravitasi
coba capai luar galaksi

Monday, March 11, 2013

Sabar Menghadapi


Bahkan banyak dicontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW membalas kejahatan dengan kebaikan. Apakah di zaman seperti saat ini, metode itu masih berlaku dan masih mangkus?

Saya mencontohkan dua orang sedang menunggu bis untuk melakukan sebuah perjalanan yang sangat penting dan waktunya sangat mendesak. Ternyata bis yang ditunggu-tunggu terlambat datang. Orang pertama tetap menunggu dengan sabar dan tenang. Karena  cukup lama menunggu, ia lalu membaca buku dan membolak balik catatan bahan rapat yang akan mereka hadiri.

Sebaliknya orang kedua langsung emosi, tidak terima dengan keadaan tersebut. Ia mengumpat dan menggerutu tak henti-henti karena kesal. Ketika mobil datang, sopirnya langsung ia damprat sambil terus mengomel. Akibatnya, ketika mengikuti rapat ia tidak konsentrasi karena amarah dan rasa kesal masih bersarang di dadanya, sementara sopir yang kena semprot tentulah merasa dendam dan sakit hati.

Beruntunglah orang pertama, meski terlambat hadir untuk rapat, tapi ia bisa hadir rapat dengan kepala dingin, materi rapat ia kuasai dengan baik dan tak ada orang yang tersakiti. Sedangkan orang kedua, terlambat hadir rapat, tak bisa konsentrasi karena hatinya tidak tenang, masih ada lagi tambahan orang dendam dan sakit hati kepadanya. Bukankah ini berarti kesabaran adalah sebuah strategi dan kesabaran adalah kemenangan?

Awalnya sikap dan logika seperti di atas susah dimengerti  dan susah diyakini sebagai sebuah strategi yang ampuh untuk mencapai sebuah kemenangan. Namun seiring dengan perjalanan waktu, akhirnya mereka yang semula membantah argumen saya mulai paham dan percaya. Satu persatu Allah mulai memperlihatkan kekuasaanNya, satu persatu mulai terlihat nyata, perbuatan zalim itu tidak mempan seperti yang mereka rencanakan, bahkan malah berbalik arah menyerang pencetusnya.

Friday, March 8, 2013

Kitalah Pewaris Syuhada Bangsa


Era pasca kemerdekaan, Indonesia terbagi menjadi 3 aliran besar: Nasionalis, Religius dan Komunis. Bung Karno mencoba mengkompromikanya dengan jargon Nasakom (Nasional Agama Komunis). Tahun 66, komunis kalah dalam pertarungan ideologi di bumi Indonesia, maka yang tersisa adalah Nasionalis dan Religius. 

Pak Harto memahami betul kondisi ini, maka dia pun tetap membuatkan tempat tuk aliran-aliran itu agar bisa dalam kendalinya. Maka dibuatlah jalur aliran Hijau, Kuning dan Merah. Agar stabil, maka perlu ada arus yang dominan, maka arus kuning yang dominan dengan komando Doreng. Dibuatlah Repelita tuk mengistiqomahkan dan digaungkan jargon "Pembangunan" oleh sang Bapak Pembangunan.

Si Merah dibuat ada tapi tak berdaya. Namun, Si Merah dalam berbagai kesempatan menerikan "Merdeka" sebagai simbol bahwa merekalah pewaris dari perjuangan kemerdekaan, sebagai klaim bahwa Si Merah adalah yang paling Nasionalis, penerus cita-cita proklamasi.

Si Kuning tak kalah cerdik, dibuatlah film "G30S-PKI" dan "Janur Kuning".  Dalam seremonial peringatan kemerdekaan selalu ditampilkan bahwa TNI lah pewaris sah perjuangan para pahlawan. Diundanglah para veteran sebagai simbol bahwan TNI lah yang berjuang menegakan negeri ini. Agar semakin mengharu biru, di-aransemen-lah lagu-lagu perjuangan "Gugur Bunga" tuk mengiringi Hening Cipta waktu upacara bendera ala militer yang wajib dilakukan.

Kemana si Hijau? Agar tenang, maka si Hijau dikasih tugas mulia; yang satu urus orang menikah dan naik haji sedang yang satunya urus anak-anak sekolah.

Sunday, March 3, 2013

The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)


The Hobbit: An Unexpected Journey (2012)
Director: Peter Jackson
Release Date: 14 Dec 2012
Genre: Adventure, Fantasy
Run time: 2 h 49 min

Plot

Bilbo Baggins (Martin Freeman) melakukan perjalanan bersama kaum Dwarf dan Gandalf untuk merebut kembali Kerajaan Liliput Erebor yang hilang, dimana sebelumnya ditaklukkan oleh naga Smaug. Kehadiran Gandalf (Ian McKellen) membuat Bilbo bersedia bergabung dengan kumpulan kurcaci yang dipimpin oleh prajurit legendaris Thorin Oakenshield.

Perjalanan ini dimulai dengan adanya pertanda burung-burung mulai berani kembali ke Gunung Erebor, yang mana pertanda ini adalah berakhirnya masa-masa Naga. Pertanda ini merupakan sebuah peringatan bahwa kaum Dwarf bisa kembali tanahnya kembali. Namun bukan hanya bangsa Dwarf yang mengetahui pertanda ini. Bangsa-bangsa lain nantinya juga ingin mengambil harta warisan kaum Dwarf yang tak ternilai harganya. Perjalanan membawa mereka melalui wilayah berbahaya yang dipenuhi dengan Goblin dan Orc, serangga mematikan dan membawa Baggins menemukan cincin emas magis yang mengikat nasib umat manusia yang nantinya menjadi perebutan antara bangsa-bangsa yang ingin menjadi penguasa dunia. Sisi lain film ini juga menceritakan dendam antara  Thorin dan Azog yang sudah puluhan tahun terpendam.

Kejahatan Media




Konstruksi dialektisis analisa raincorp
Intelengensi mutakhir legenda fakta konspirasi terkorup
Pion fitnah mulai hitamkan aktor
Monopoli pers kelabui makna subjektif teror
(Syair Perang Panjang, Thufail al Ghifari)


  1. Mungkin kalau kuasa media saat ini sudah ada sebelum kemerdekaan, belum tentu kita bisa merdeka.
  2. Meminjam Baudrillard, media sudah lakukan strategi fatal. Membunuh karakter orang yang belum terbukti bersalah.
  3. Kejahatan media itu bersifat imun, jahat tapi memiliki kekebalan sosial, karena masyarakat terlanjur candu dengan isi media.
  4. Kejahatan media itu mirip zat berbahaya dalam mie instan atau rokok, legal dijual, dinikmati secara sah dan masif hingga susah dilawan.
  5. Kejahatan media itu mirip tato dalam tubuh, awalnya identitas pelaku kriminal perlahan berubah menjadi identitas penikmat seni.
  6. Kejahatan media itu seperti kerjaan tukang pijet, orang bisa tertidur karena dipijet... Media juga bisa bikin publik tertidur.
  7. Kejahatan media itu mirip kerja rentenir, awalnya seperti orang baik berikan pinjaman tapi akhirnya bisa mematikan mencekik leher.
  8. Kejahatan media itu sistematis dan terorganisir. Pelakunya tidak sadar sedang berperan jadi penjahat karena mereka sudah merasa nikmat.
  9. Kejahatan media itu sangat nyata tapi bersembunyi dibalik topeng kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat/ekspresi.
  10. Kejahatan media itu sah karena dibenarkan oleh hukum dan diterima oleh masyarakat.
  11. Kejahatan media itu legal karena diatur oleh peraturan. Tidak ada yang bisa melawannya, sekalipun peraturan itu diubah.
  12. Kejahatan media itu bisa merubah orang saleh menjadi orang salah, mampu merubah tuntunan jadi tontonan.