Pindah Turu

setelah merakit acara sejak agustus 2011 lalu, akhirnya terlaksana juga naek dan pindah tidur di Gunung Purba Nglanggeran, Patuk. Kami tertarik untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda, yang kala itu waktu acara makrab KSSL yang hanya beberapa meter lagi menuju ke puncak, tapi gagal karena kurang persiapan kala itu. Lama juga acara ini terlaksananya, karena menunggu temen2 yang laen waktu kosong, namun sampailah ketika acara Koas sudah slese dan tidak punya tanggungan lagi masing-masing.

Acara ini diikuti 8 orang termasuk ane, yang sebelumnya dikabari lewat sms dan fb. kami berkumpul dan mempersiapkan perbekalan untuk diatas di kontrakan dkt UMB. jam 8 kami mulai berangkat, namun baru sampai di nglanggeran sekitar jam setengah 10an karena membeli perbekalan di Jogja. banyak cerita yang cukup menarik dalam perjalanan kali ini,
dari napas tersengal temen2 ane yang agak gemuk ketika menuju puncak gunung, sampai masuk motor ke selokan yang tertutup rerumputan, memakai sandal yang kurang cocok untuk naik gunung sampai2 harus cekeran ketika turun gunung sampai terpeleset karena kondisi tanah licin ketika pagi agak sedikit gerimis. nentuin tempat untuk ngeDum terbaik, biar acara malam bisa nyaman. Disisi sebelah kami juga ada tenda dari orang lain yang sama-sama ingin merasakan suasana sama dengan kami. Lalu setelah menemukan tempat yang cocok kami pun segera mendirikan dum dan mulai menyalakan api unggun untuk menghangatkan suasana. Masak mie instan asal buat dari godok dan goreng asal biar rame dan bersama-sama semua kebagian. Kopi nyoss buat ngangetin awak/badan dan biar ga cepet ngantuk. Suara gitar yang dibawakan teman-teman dan sendauan gurau cerita tentang masa-masa lampau ketika kuliah juga menjadi percakapan kala itu.

Ketika sudah pagi, angin pegunungan sudah mulai berhembus kencang diselingi acara uap air dari pegunungan, dan mata dan badan mulai lelah, pikiran pun terpikir untuk mencari tempat istirahat terbaik. Sekitar jam 3an pagi, suasana agak mencekam, ketika ada suara dari hembusan akan terjadi hujan ditempat kami berada, suasana panik disertai gurauan tawa untuk mencari tempat berteduh menghindari hujan. Ah dalam pikiran kami mungkin angin lewat, tapi kq lama-kelamaan semakin lama semakin dekat dan semakin deras. ckckck pada bubar pasarnya :D pada pindah di dalam Dum. Padahal normal dum hanya untuk 2-3 orang,tp ini dipakai buat 8 orang di dalamnya @_@a plus tas dan barang-barang laennya lagi! Istirahat pun terganggu menjadi gurauan dan rasa was was! hahhahha.... di dalamnya cuma bisa duduk dan ditemani rasa kantuk yang sangat dan bau-bau yang aneh... wkkwkwkwk. Alhamdulillah suasana mencair kembali, ketika hujan hanya sekitar 10menitan. Dan kamipun keluar untuk mengecek suasana. Dan ketika diprediksi tidak akan hujan lagi, kami pun kembali menggelar Sleeping bed untuk kembali beristirahat beralaskan tanah beratap langit diselimuti angin pegunungan.

Dan kamipun mulai terbuka mata, ketika langit warna mulai berwarna orang disini kiri kami istirahat. Namun suasana tersebut hanya sebentar saja, karena tak lama kemudian kabut pegunungan mulai menyelimuti pegunungan tua itu. Lalu kami mulai menyalakan api untuk sekedar memasak air untuk mie instan dan kopi sekedar menghangatkan tubuh. Setelah itu muka-muka narsis mulai bertebaran, kami mulai mendokumentasikan kegiatan kami di berbagai lokasi di pegunungan tersebut. Lalu lalang orang-orang yang juga bermalam disini, ingin melakukan dokumentasi juga.

Matahari yang mulai meninggi dan jam sudah menunjukkan jam setengah 8, telah melupakan kami ketika disana, karena suasana matahari yang terik terasa karena sedikit tertutup kabut dan awan. Tak lupa kami membenahi tenda dan perkap lainnya, dan tentu saja tidak meninggal sampah dan laennya kecuali kenangan! Lalu kamipun turun, dan kadang berhenti sejenak untuk melakukan dokumentasi ketika menemukan pemandangan yang menarik. Sampai bawah jam setengah 9an, dan kami mulai pulang ke Jogja!