Thursday, August 30, 2012
Sten Ap
Dulu sten up merupakan solusi hiburan laen di Indonesia, yang bisa membuat orang tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak yang diisi comic-comic diluar jalur yang biasanya di panggung hiburan pengocok perut diantara hiburan yang mulai kurang jelas dan kurang mendidik. Hiburan si lolga dan opeje yang dulunya sangat menarik, setelah beberapa tahun, tau kan di Indonesia bila lama kelamaan justru akan menjadi berkurang kualitasnya, terlihat dari mulai adanya tindak kekerasan, mulai kata-kata kasar, jorok, kalo gak mengejek/menghina fisik yaa berbau porno. Kemudian sudah mulai usang karena sudah menampilkan hal-hal yang kurang layak untuk ditonton. Tontonan tersebut menjadi kurang mendidik dan kurang sopan bila diliat bagi anak-anak kita. Solusi laen ditengah-tengah masyarakat yang memerlukan hiburan setelah bekerja keras di siang harinya, muncullah sten up comedy yang berisi hiburan segar dan berbobot :) tayang di 2 stasiun televisi, senin-kamis. Bahkan di berbagai daerah dan universitas serta komunitas mulai meniru acara ini. Mereka mendirikan dan sering tampil di publik dengan guyonan sten ap gaya mereka sendiri-sendiri.
Ane mulai suka acara ini ketika KKN, menjadi tontonan wajib tiap malam yang sering kami tonton setelah seharian lelah dengan program-program KKN. Lama-kelamaan juga menjadi jenuh juga ketika menonton acara ini seperti acara-acara yang laen ketika sudah mencapai titik klimaksnya, makan grafik menjadi turun dan.... Bosan!
Lalu belakangan, kukira menjadi aneh nih acaranya. Sten ap yang dulu yang berisi hiburan segar yang berisi dan bermakna, sekarang sudah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mengubah mindset seseorang agar terbimbing ke paham yang tidak jelas. Paham liberalis, guyonan yang bagiku melintasi melewati aturan yang ada, dan terkadang berisi ungkapan2 yang tidak semestinya dilontarkan ketika sten ap. Beberapa hari yang lalu, saya melihat acara yang seharusnya justru melecehkan agama dengan guyonannya yang aneh (Sten ap pas momen lebaran, diisi oleh comic-comic yang ngakunya islam lugu, lalu setelah ke jakarta jadi berbeda pergaulannya, cipika cipiki, gayanya sok alim memakai pecis, tapi memakai kaos yang bergambar wanita memakai pakai mini dan minimalis :p entahlah. Katanya orang islam dan mantan santri kq malah pakai baju yang gambar wanita bikini dengan memakai pecis dengan mulut yang harimau yang justru bagiku itu menjelek2kan agama kami?
apakah itu merupakan trik trik orang Liberalis untuk melecehkan dan mendeskriditkan kepercayaan kami.
kita tahu bahwa dunia ini sudah berubah, masyarakat sudah mulai berpikir ke arah sekuler, masalah agama yaa agama, masalah politik yaa politik, masalah kebudayaan yaa kebudayaan jangan dicampurkan. Maka pilihlah acaramu dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip keimanan kalian dan aqidah :)
Categori:
comic,
dibalik,
liberal,
Life SchooL,
makna,
stand up comedy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
No Sara No Anarki....
klik Select Profile ( pilih name/URL dan isilah namamu selengkapmu gan..)