Sunday, October 17, 2010

41,7 Ton Ikan Waduk Darma Kuningan Mati Mendadak

Kuningan. Puluhan ton ikan mas dan nila di Waduk Dharma, Kuningan, Jawa Barat, mati mendadak. Peristiwa ini terjadi hampir setiap hari dalam sepekan terakhir. Sedikitnya 41,7 ton ikan emas dan mujair yang dipelihara dalam keramba jaring apung (ja-pung) mati mendadak dan membusuk. Total kerugian akibat kejadian itu sekitar Rp 700 juta. Hal itu diduga akibat tingginya curah hujan akhir-akhir ini yang menyebabkan cuaca menjadi dingin dan terjadi up-welling (perputaran air dari bawah ke atas). Memicu penyebaran racun yang disebabkan limbah makanan ikan.


Sejumlah petani japung yang ditemui, Rabu (29/9), meminta pemerintah setempat untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya dengan memberikan bantuan berupa pompa air untuk membuat gelembung udara agar ikan-ikan kembali bisa bernapas. Selain itu, agar segera memberikan bantuan bibit ikan dan modal kerja, agar usaha budi daya ikan jaring terapung tetap jalan.


Syamsudin, seorang petani ikan japung mengakui, tingginya curah hujan sepanjang tahun ini menyebabkan cuaca menjadi buruk. Kurangnya sinar matahari dan angin membuat tekanan air yang ada di permukaan waduk menjadi berat. "Perputaran air dari bawah ke atas membawa racun, disertai tanpa adanya udara untuk bernapas ikan. Akibatnya, terjadi kematian ikan secara besar-besaran karena kehabisan oksigen," tuturnya.
Syamsudin yang memiliki tujuh belas kolam jaring terapung mengatakan, mulai adanci ikan yang mati itu diketahui sejak Selasa (28/9) hingga Rabu (29/9)."lkan mati masih tercecer sehingga suluruh japung yang adadikeringkan. Kemudian, ikan-ikan yang masih hidup diangkat untuk diselamatkan. Sementara ikan yang sudah mati membusuk, dibuang dan dikubur di sekitar pinggiran Waduk Darma," katanya.


Pelaksana Teknis Perikanan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kab. Kuningan Deddy Rianto yang meninjau ke lokasi menjelaskan, semua pembudi daya ikan keramba japung di Waduk Darma tercatat 850 petak keramba dari 105 orang pembudi daya. Meliputitiga kawasan budi daya yaitu Desa Jagara, Paninggaran, dan Cipasung Kec Darma.


Sementara pembudi daya yang menderita kerugian, khusus yang ada di Desa Jagara milik 33 pembudi daya dengan petak 276 keramba. "Kami juga sudah memberikan bantuan dua puluh mesin pompa air untuk membuat oksigen dalam air," katanya.


Pompa air


Penggunaan mesin pompa air itu, kata Denny, merupakan salah satu upaya penyelamatan. Caranya dengan melakukan penyuntikan , yaitu memasukkan slang untuk pengisian oksigen ke dalam air dengan menggunakan pompa air tersebut sehingga terjadi gelembung udara.


Meskipun hanya dibantu dua puluh unit pompa air yang-dikirim Dinas Perikanan, sebagian ikan masih dapat terselamatkan. "Idealnya, dalam kondisi darurat seperti itu memerlukan dua ratus pompa air untuk memasukkan oksigen ke dalam waduk. Namun saat ini kami hanya mampu mendatangkan dua pu-luh pompa," ujarnya.


Berdasarkan pemantauan di lapangan, ikan emas maupun mujair dari japung Waduk Darma umumnya dijual ke sejumlah pasar di Kab. Kuningan, Cikijing Majalengka, dan Pana-wangan Ciamis.


Kendati begitu, harga ikan di sejumlah pasar di Kuningan pada Rabu (29/9), masih tergolong stabil tidak terjadi fluktuasi harga yakni antara Rp 17.000-Rp 18.000/kilogram, baik itu untuk ikan emas maupun mujair.


Para petani mensinyalir kematian ikan terjadi akibat faktor cuaca yang tidak menentu. Terdapat pula dugaan lain seperti serangan bakteri Aeromonas, perubahan suhu air secara mendadak, dan PH air yang terlalu rendah maupun tinggi,


Kurangnya oksigen terlarut dalam air serta meningkatnya senyawa beracun seperti gas metan, karbondioksida, amoniak karena sisa makanan ikan juga disebut-sebut sebagai penyebab lainnya. Namun hingga Sabtu (16/10), penyebab pasti kematian ikan secara mendadak belum dapat ditentukan.


Endo Suwando, salah seorang petani mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Ia dan para petani lainnya kebingungan karena kehabisan modal. Peristiwa serupa terjadi pada Juli 2002.


RIBUAN ikan yang masih bisa diselamatkan, kemudian diasin dan dijemur di pinggiran tanggul Waduk Darma Kab.Kuningan, Rabu (29/9).


dari berbagai sumber
http://bataviase.co.id/node/400708
http://identitasbangsa.wordpress.com/2010/10/12/417-ton-ikan-waduk-darma-mati-mendadak/
http://id.news.yahoo.com/lptn/20101016/tid-puluhan-ton-ikan-mati-mendadak-e390447.html
http://www.pikiran-rakyat.com/node/123531


 



Blogged with the Flock Browser

17 comments:

  1. kasihan sekali para petani pasti merugi...
    seharusnya pemerintah bertindak cepat.., untuk ikut mengatasi hal ini....tentu kita semua ikut prihatin atas musibah ini...

    salam.

    ReplyDelete
  2. yap semoga pemerintah bisa memberikan kemudahan untuk para peternak ikan, dgn memberikan modal KUR untuk usaha selanjutnya dan ada program untuk menangani masalah ini agar segera dapat dipecahkan penyebabnya

    ReplyDelete
  3. wah lembur kuring kena musibah. sabar luuur. gimana nih pemerintah??????

    ReplyDelete
  4. terimakasih atas info nya
    yang sanagat bermanfaat

    ReplyDelete
  5. menarik sekali info nya
    dan bermanfaat
    trmksh udah share info nya gan

    ReplyDelete
  6. terimakasih udah share info nya
    yang sngat bermanfaat
    terus berkreasi gan

    ReplyDelete
  7. makasih gan info nya sangat menarik
    dan bermanfaat
    terus berkreasi gan

    ReplyDelete
  8. bagus banget gan info nya
    terimakasih atas info nya
    yang bagus bermanfaat

    ReplyDelete
  9. makin menarik artikel yang di share
    terimakasih
    ditunggu info info menarik lain nya

    ReplyDelete
  10. infonya sangat menarik
    dan bermanfaat sekali
    update terus info lainnya
    terima kasih banyak

    ReplyDelete
  11. keren infonya gan
    sangat menarik
    dan bermanfaat
    terima kasih banyak

    ReplyDelete
  12. terima kasih infonya
    silakan kunjungi ke web kami
    http://nasasuper.com/
    http://jualpupukorganik099.blogspot.co.id/

    ReplyDelete

No Sara No Anarki....
klik Select Profile ( pilih name/URL dan isilah namamu selengkapmu gan..)