Kuningan. Puluhan ton ikan mas dan nila di Waduk Dharma, Kuningan, Jawa Barat, mati mendadak. Peristiwa ini terjadi hampir setiap hari dalam sepekan terakhir. Sedikitnya 41,7 ton ikan emas dan mujair yang dipelihara dalam keramba jaring apung (ja-pung) mati mendadak dan membusuk. Total kerugian akibat kejadian itu sekitar Rp 700 juta. Hal itu diduga akibat tingginya curah hujan akhir-akhir ini yang menyebabkan cuaca menjadi dingin dan terjadi up-welling (perputaran air dari bawah ke atas). Memicu penyebaran racun yang disebabkan limbah makanan ikan.
Sejumlah petani japung yang ditemui, Rabu (29/9), meminta pemerintah setempat untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya dengan memberikan bantuan berupa pompa air untuk membuat gelembung udara agar ikan-ikan kembali bisa bernapas. Selain itu, agar segera memberikan bantuan bibit ikan dan modal kerja, agar usaha budi daya ikan jaring terapung tetap jalan.
Syamsudin, seorang petani ikan japung mengakui, tingginya curah hujan sepanjang tahun ini menyebabkan cuaca menjadi buruk. Kurangnya sinar matahari dan angin membuat tekanan air yang ada di permukaan waduk menjadi berat. "Perputaran air dari bawah ke atas membawa racun, disertai tanpa adanya udara untuk bernapas ikan. Akibatnya, terjadi kematian ikan secara besar-besaran karena kehabisan oksigen," tuturnya.
Syamsudin yang memiliki tujuh belas kolam jaring terapung mengatakan, mulai adanci ikan yang mati itu diketahui sejak Selasa (28/9) hingga Rabu (29/9)."lkan mati masih tercecer sehingga suluruh japung yang adadikeringkan. Kemudian, ikan-ikan yang masih hidup diangkat untuk diselamatkan. Sementara ikan yang sudah mati membusuk, dibuang dan dikubur di sekitar pinggiran Waduk Darma," katanya.
Pelaksana Teknis Perikanan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kab. Kuningan Deddy Rianto yang meninjau ke lokasi menjelaskan, semua pembudi daya ikan keramba japung di Waduk Darma tercatat 850 petak keramba dari 105 orang pembudi daya. Meliputitiga kawasan budi daya yaitu Desa Jagara, Paninggaran, dan Cipasung Kec Darma.
Sementara pembudi daya yang menderita kerugian, khusus yang ada di Desa Jagara milik 33 pembudi daya dengan petak 276 keramba. "Kami juga sudah memberikan bantuan dua puluh mesin pompa air untuk membuat oksigen dalam air," katanya.
Pompa air
Penggunaan mesin pompa air itu, kata Denny, merupakan salah satu upaya penyelamatan. Caranya dengan melakukan penyuntikan , yaitu memasukkan slang untuk pengisian oksigen ke dalam air dengan menggunakan pompa air tersebut sehingga terjadi gelembung udara.
Meskipun hanya dibantu dua puluh unit pompa air yang-dikirim Dinas Perikanan, sebagian ikan masih dapat terselamatkan. "Idealnya, dalam kondisi darurat seperti itu memerlukan dua ratus pompa air untuk memasukkan oksigen ke dalam waduk. Namun saat ini kami hanya mampu mendatangkan dua pu-luh pompa," ujarnya.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, ikan emas maupun mujair dari japung Waduk Darma umumnya dijual ke sejumlah pasar di Kab. Kuningan, Cikijing Majalengka, dan Pana-wangan Ciamis.
Kendati begitu, harga ikan di sejumlah pasar di Kuningan pada Rabu (29/9), masih tergolong stabil tidak terjadi fluktuasi harga yakni antara Rp 17.000-Rp 18.000/kilogram, baik itu untuk ikan emas maupun mujair.
Para petani mensinyalir kematian ikan terjadi akibat faktor cuaca yang tidak menentu. Terdapat pula dugaan lain seperti serangan bakteri Aeromonas, perubahan suhu air secara mendadak, dan PH air yang terlalu rendah maupun tinggi,
Kurangnya oksigen terlarut dalam air serta meningkatnya senyawa beracun seperti gas metan, karbondioksida, amoniak karena sisa makanan ikan juga disebut-sebut sebagai penyebab lainnya. Namun hingga Sabtu (16/10), penyebab pasti kematian ikan secara mendadak belum dapat ditentukan.
Endo Suwando, salah seorang petani mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Ia dan para petani lainnya kebingungan karena kehabisan modal. Peristiwa serupa terjadi pada Juli 2002.
RIBUAN ikan yang masih bisa diselamatkan, kemudian diasin dan dijemur di pinggiran tanggul Waduk Darma Kab.Kuningan, Rabu (29/9).
dari berbagai sumber
http://bataviase.co.id/node/400708
http://identitasbangsa.wordpress.com/2010/10/12/417-ton-ikan-waduk-darma-mati-mendadak/
http://id.news.yahoo.com/lptn/20101016/tid-puluhan-ton-ikan-mati-mendadak-e390447.html
http://www.pikiran-rakyat.com/node/123531
kasihan sekali para petani pasti merugi...
ReplyDeleteseharusnya pemerintah bertindak cepat.., untuk ikut mengatasi hal ini....tentu kita semua ikut prihatin atas musibah ini...
salam.
yap semoga pemerintah bisa memberikan kemudahan untuk para peternak ikan, dgn memberikan modal KUR untuk usaha selanjutnya dan ada program untuk menangani masalah ini agar segera dapat dipecahkan penyebabnya
ReplyDeletewah lembur kuring kena musibah. sabar luuur. gimana nih pemerintah??????
ReplyDeletesbar ya
ReplyDeletesemoga tidak berkelanjutan
sabar ya gan
ReplyDeleteterimakasih atas info nya
ikut prihatin
ReplyDeleteterimakasih atas info nya
ReplyDeleteyang sanagat bermanfaat
menarik sekali info nya
ReplyDeletedan bermanfaat
trmksh udah share info nya gan
terimakasih udah share info nya
ReplyDeleteyang sngat bermanfaat
terus berkreasi gan
makasih gan info nya sangat menarik
ReplyDeletedan bermanfaat
terus berkreasi gan
bagus banget gan info nya
ReplyDeleteterimakasih atas info nya
yang bagus bermanfaat
semoga ada hikmah nya
ReplyDeletemakin menarik artikel yang di share
ReplyDeleteterimakasih
ditunggu info info menarik lain nya
infonya sangat menarik
ReplyDeletedan bermanfaat sekali
update terus info lainnya
terima kasih banyak
keren infonya gan
ReplyDeletesangat menarik
dan bermanfaat
terima kasih banyak
mantep gan infonya
ReplyDeletethanks gan sukses terus
terima kasih infonya
ReplyDeletesilakan kunjungi ke web kami
http://nasasuper.com/
http://jualpupukorganik099.blogspot.co.id/