Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira. Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup. Diketahui ada sekitar 150 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus.
Taksonomi
Phylum: Arthropoda
Subphylum: Crustacea
Class: Maxillopoda
Subclass: Branchiura
Order: Aguloida
Family: Argulidae
Genus: Argulus
List spesiesnya.
Phylum: Arthropoda
Subphylum: Crustacea
Class: Maxillopoda
Subclass: Branchiura
Order: Aguloida
Family: Argulidae
Genus: Argulus
List spesiesnya.
Argulus sp. merupakan ektoparasit ikan yang menyebabkan argulosis. Parasit ini masuk ke dalam tempat pemeliharaan biasanya melalui pergesekan antar kulit ikan yang terinfeksi Argulus sp. (Dana & Angka, 1990). Sifat parasitik Argulus sp. cenderung temporer yaitu mencari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan meninggalkannya. Hal ini dapat dilakukan karena Argulus sp. mampu bertahan hidup selama beberapa hari di luar tubuh ikan (Purwakusuma, 2007a). Menurut Diani (1995) dalam Prasetya et al. (2004) serangan parasit lebih sering mematikan pada ikan-ikan muda yang biasanya berukuran kecil karena belum berkembangnya sistem pertahanan tubuh. Selain menginfeksi ikan, Argulus sp. juga dapat berperan sebagai vektor bagi virus atau bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada ikan (Afrianto & Liviawaty, 1995; Yildiz & Kumantas, 2002; Tam, 2005). Bakteri, virus dan organisme penyakit lainnya dapat masuk ke dalam tubuh ikan karena integumen sebagai pertahanan pertama ikan telah dirusak oleh Argulus sp. (Heckmann, 2003).
Efek Argulus sp. terhadap inang tergantung pada derajat infeksi dan ukuran inang (Roberts, 1978 dalam Walker, 2005). Menurut Lester & Roubal (1995) dalam Walker (2005) 1 atau 2 parasit sangat berdampak nyata pada ikan juvenile. Derajat infeksi 1–3 Argulus sp. pada ikan maskoki berukuran 5,2– 5,7 cm (juvenile) termasuk dalam kategori berat walaupun jumlah parasit tersebut sedikit (Yildiz & Kumantas, 2002). Pada ikan maskoki dewasa jika terdapat 1–3 Argulus sp. maka infeksi tersebut dikategorikan ringan dan termasuk infeksi kategori berat jika terdapat 4 atau lebih Argulus sp.
Menurut laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung bulan Mei – Juli 2005 dan 2006, telah terjadi infeksi Argulus sp. sebesar 10 – 20 % pada budidaya ikan hias di Desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru. Argulus sp. merupakan ektoparasit yang berbahaya karena dapat menyebabkan kematian sebesar 15 % pada juvenile dan meninggalkan luka-luka pada tubuh ikan maskoki dewasa. Keadaan ini menyebabkan kerugian bagi petani budidaya pembesaran ikan maskoki di Tulungagung.
Argulus menempel pada ikan dengan menggunakan alat penghisap khusus. Selanjutnya binatang ini akan menancapkan mulut jarumnya pada tubuh ikan untuk menyuntikan anti koagulan darah. Baru kemudian parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya.
Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat. Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda. Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan. Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 - 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu.
Tingkat serangan Argulus sangat tergantung pada ukuran ikan dan jumlah individu parasit yang menyerang. Meskipun demikian, sering tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan. Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat menjadi rentan fterhadap serangan jamur dan bakteri.
Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stres osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian. Argulus diketahui dapat pula menjadi vektor penyakit lainnya
Tanda-tanda Serangan
Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya". Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm. Sepasang bintik mata dapat dilihat dibagian kepalanya.
Ikan yang terjangkit akan menjadi gelisah, meluncur kesana kemari, atau terkadang melompat keluar dari permukaan air; serta menggosokan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Serangan yang parah bisa menyebabkan ikan manjadi malas , kehilangan nafsu makan, dan warna beruabah mejadi opak sebagai akibat produksi lendir yang berlebihan.
Pencegahan dan Pengobatan
Senyawa organfosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam luratan standar formalin (37-47 %) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit. Lakukan aerasi selama proses perendaman dilakukan. Penggunaan Methylene Blue untuk mencegah infeksi sekunder.
Apabila parasit hanya dijumpai dalam jumlah sedikit maka pengambilan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan pincet. Luka yang ditinggalkan selanjutna dibubuhi antiseptik. Cara ini akan efektif apabila kemudian ikan dipindahkan ake tempat lain yang bebas benih Argulus. Karenat tidak tertutup kemungkinan akuarium tempak ikan tersebut semula telah tercemar olah benih atau larva argulus.
Lakukan karantina pada pakan hidup yang diambil langsung dari alam untuk mencegah terjangkitnya akuarium oleh Argulus. Begitu terhadap dekorasi berupa batu potongan kayu, atau tanaman yang diambil dari perairan bebas.
Tahukah Anda
Argulus sp atau biasa disebut kutu ikan (fish louse) tersebut? Argulus sp ini juga merupakan golongan dari capopeda hewan terkuat di dunia, ternyata ikan juga punya kutu low...
Disini saya akan memberikan sedikit pengetahuan dari Argulus sp tersebut :
- Argulus sp ini sejenis udang renik yang termasuk ke dalam famili Argulidae dan merupakan ektoparasit
- Argulus sp memiliki bentuk tubuh bulat pipih seperti kuku.
- Tubuh Argulus sp ini dilengkapi dengan alat yang dapat digunakan untuk mengaitkan tubuhnya pada insang dan mengisap sari makanan.
- Serangan parasit ini umumnya tidak menimbulkan kematian pada ikan
- Argulus sp ini hanya mengisap darah ikan saja sehingga ikan menjadi kurus
- Luka bekas alat pengisap ini merupakan bagian yang mudah diserang oleh bakteri atau jamur.
- Infeksi sekunder inilah yang bisa menyebabkan kematian ikan secara masal.
- Ciri-ciri ikan yang terserang argulus adalah : Tubuhnya terlihat menjadi kurus bahkan sangat lemah karena kekurangan darah. Bekas serangan Argulus sp dapat terlihat berwarna kemerah-merahan, karena terjadi pendarahan. Jika terjadi serangan secara besar-besaran, maka Argulus sp. akan terlihat membentuk koloni di sekitar sirip dan insang.
sumber:
http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/Argulus.php
http://www.fish-disease.net/diseases/argulus.php
http://copas-blog.blogspot.com/2010/10/argulus-sp-kutu-ikan.html
http://fisika.ub.ac.id/bss-ub/PDF%20FILES/BSS_195_2.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Branchiura
http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/Argulus.php
http://www.fish-disease.net/diseases/argulus.php
http://copas-blog.blogspot.com/2010/10/argulus-sp-kutu-ikan.html
http://fisika.ub.ac.id/bss-ub/PDF%20FILES/BSS_195_2.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Branchiura
Blogged with the Flock Browser
terimakasih atas info nya
ReplyDeletesaya senang berkunjung ke blog anda
kevin durant shoes
ReplyDeletesupreme clothing
supreme clothing
supreme outlet
jordans
nike react
kenzo clothing
lebron shoes
yeezy boost 350 v2
supreme
o4y45x3r16 z6l04w6v56 r5f90l8m40 j7y73y3v09 o2u92i7t24 y2u31s1z03
ReplyDelete