Tuesday, April 26, 2011

White Spot Disease - Ichthyophthirius multifiliis

White spot atau dikenal juga sebagai penyakit "ich" merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini umum dijumpai pada hampir seluruh spesies ikan. Secara potensial white spot dapat berakibat mematikan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih di sekujur tubuh dan juga sirip.

Inang white spot yang bervariasi, siklus hidupnya serta caranya meperbanyak diri dalam akuarium memegang peranan penting terhadap berjangkitnya penyakit tersebut.


Tanda-tanda Penyakit
Tanda-tanda serangan white spot tergantung pada tahapan siklus hidupnya. Siklus hidup white spot terdiri dari beberapa tahap, tahapan tesebut secara umum dapat dibagi dua yaitu tahapan infektif dan tahapan tidak infektif (sebagai "mahluk" yang hidup bebas di dalam air atau dikenal sebagai fase berenang) (lihat gambar). Gejala klinis white spot merupakan akibat dari bentuk tahapan sisklus infektif. Ujud dari "white spot" pada tahapan infektif ini dikenal sebagai Trophont. Trophont hidup dalam lapisan epidermis kulit, insang atau rongga mulut. Oleh karena itu, julukan white spot sebagai ektoparasit dirasa kurang tepat, karena sebenarnya mereka hidup dilapisan dalam kulit, berdekatan dengan lapisan basal lamina. Meskipun demikian parasit ini tidak sampai menyerang lapisan di bawahnya atau organ dalam lainnya.
 
Gambar 1. Siklus hidup Ichtyophtyrius sp

Ikan-ikan yang terjangkit akan menunjukkan penampakan berupa bintik-bintik putih pada sirip, tubuh, insang atau mulut. Masing-masing bintik ini sebenarnya adalah individu parasit yang diselimuti oleh lapisan semi transparan dari jaringan tubuh ikan. Pada awal perkembangannya bintik tersebut tidak akan bisa dilihat dengan mata. Tapi pada saat parasit tersebut makan, tumbuh dan membesar, sehingga bisa mencapai 0.5-1 mm, bintik tersebut dapat dengan mudah dikenali. Pada kasus berat beberapa individu dapat dijumpai bergerombol pada tempat yang sama.


Ikan yang terjangkit ringan sering dijumpai menggosok-gosokan tubuhnya pada benda-benda lain di dalam akuarium sebagai respon terhadap terjadinya iritasi pada kulit mereka. Sedangkan ikan yang terjangkit berat dapat mengalami kematian sebagai akibat terganggunya sistem pengaturan osmotik ikan, akibat gangguan pernapasan, atau akibat infeksi sekunder. Ikan berukuran kecil dan burayak dapat mengalami kematian setelah beberapa hari terjangkit berat.


Gambar 2 . Gejala "white spot" ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih

Ikan yang terjangkit berat akan menunjukkan perilaku abnormal dan disertai dengan perubahan fisiologis. Mereka akan tampak gelisah atau meluncur kesana kemari dengan cepat dan siripnya tampak bergetar ( mungkin sebagai akibat terjadinya iritasi pada sirip tersebut). pada ikan yang terjangkit sangat parah, mereka akan tampak lesu, atau terapung di permukaan. Kulitnya berubah menjadi pucat dan mengelupas. sirip tampak robek-robek dan compang-camping. Insang juga tampak memucat. Terjadinya kerusakan pada kulit dan insang ini akan memicu ikan menglami stres osmotik dan stres pernapasan. Stres pernapasan ditunjukkan dengan pergerakan tutup insang yang cepat (megap-megap) dan ikan tampak mengapung di permukaan dalam usahanya untuk mend apatkan oksigen lebih banyak. Apabila ini terjadi peluang ikan untuk dapat disembuhkan akan relatif sangat kecil
Penyebab

White spot disebabkan oleh parasit yang diberi nama: Ichtyophtirius multifilis. Parasit ini diketahui terdiri dari beberapa strain. Ichtyophtirius multifilis memiliki selang toleransi suhu lebar, oleh karena itu, penyakit white spot dapat dijumpai baik pada ikan-ikan yang hidup di air dingin maupun yang hidup di daerah tropis.
Domain:     Eukaryota
(unranked):     Alveolata
Phylum:     Ciliophora
Class:     Oligohymenophorea
Order:     Hymenostomatida
Family:     Ichthyophthiriidae
Genus:     Ichthyophthirius

White spot dapat masuk kedalam sistem akuarium melalui ikan yang terjangkit, atau melalui air yang mengandung parasit pada fase berenang. Tanaman air dan pakan hidup dapat pula menjadi perantara white spot terutama apabila lingkungan hidup tanaman dan pakan hidup tersebut telah terjangkit white spot sebelumnya.


Air ledeng berkualitas baik jarang menjadi media penyebaran white spot. Diketahui bahwa fase berenang white spot hanya dapat bertahan hidup selama beberapa jam saja sebelum harus menempel pada inangnya. Oleh karena itu, biasanya mereka akan mati selama proses pengolahan air.

 
Wet mount of a Gill Biopsy showing I.mutifiliis trophozoites

Theronts leaving the cyst (Tomont stage) . Ichthyophthirius multifiliis.

 

Pencegahan dan Perawatan

Tindakan karantina terhadap penghuni akuarium baru merupakan tindakan pencegahan yang sangat dianjurkan dalam menghindari berjangkitnya white spot. Pada dasarnya white spot termasuk mudah dihilangkan apabila diketahui secara dini. Berbagai produk anti white spot banyak dijumpai di toko-toko akuarium. Produk ini biasanya terdiri dari senyawa-senyawa kimia seperti metil biru, malachite green, dan atau formalin. Meskipun demikian, ketiga senyawa itu tidak akan mampu menghancurkan fase infektif yang hidup di dalam tubuh kulit ikan. Oleh karena itu, pemberian bahan ini harus dilakukan berulang-ulang untuk menghilangkan white spot secara menyeluruh dari akurium.

Perlu diperhatikan bahwa spesies ikan tertentu, khususnya yang tidak bersisik diketahui sangat tidak toleran terhadap produk-produk anti white spot, oleh karena itu, perhatikan cara pemberian obat-obatan tersebut pada kemasannya dengan baik

Perlakuan perendaman dengan garam dalam jangka panjang (selama 7 hari pada dosis 2ppt(part per thousand)) diketahui dapat menghilangkan white spot . Perlakuan ini hanya dapat dilakukan pada ikan-ikan yang tahan terhadap garam.

Akuarium sendiri dapat dibersihkan dari white spot dengan cara memindahkan selurah ikan dari akuarium tersebut. Pada lingkungan tanpa ikan sebagai inang, fase berenang dari whte spot akan mati dengan sendirinya. Pada akuarium dengan suhu diatas 21°C, akuarium akan terbebas dari white spot setelah dibiarkan selama 4 hari. Akan lebih aman lagi apabila akuarium tersebut dibiarkan selama 7 hari. Semua peralatan akuarium juga akan terbebas dari white spot setelah dibiarkan selama 7 hari.

Radiasi dengan sinar ultra violet dapat pula membantu mengurangi populasi white spot.

Ikan yang lolos dari serangan white spot diketahui akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kekebalan ini dapat bertahan selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Meskipun demikian ketahanan ini dapat menurun apabila ikan yang bersangkutan mengalami stres atau terjangkit penyakit lain. Pada suatu serangan white spot sering dijumpai ada ikan dari jenis yang sama tidak terjangkit oleh white spot tersebut sama sekali. Hal ini merupakan salah satu petunjuk adanya fungsi kekebalan tadi.


Setiap jenis ikan memiliki tingkat kerentanan yang berbeda terhadap white spot. Dari sekian banyak spesies yang ada Botia macracantha merupakan salah satu spesies yang sangat rentan terhadap white spot.


This clown loach has a severe infestation of white spot showing all over it's body. When the ich has reached this stage it has usually gone through several life cycles in the aquarium and will be sapping the fish's strength.


This cichlid shows symptoms of white spot bacteria on it's head body and fins.
   
Black Widow showing typical "Ick" sign, of a folded dorsal fin, this sign often appears in the early stages.


Histological preparation of gill tissue with embedded trophonts. Note the distortion to the gill tissue and severe hyperplasia

White spot trophonts seen in at low power wet mount of a skin scrape. Note the light horseshoe shaped nucleus and the variation in size


Pengendalian :
• Mempertahankan suhu air >= 29 derajat celcius selama 2 minggu atau lebih
• Meningkatkan frekwensi pergantian air
• Pemindahan ikan pada air yang bebas "Ich" secara berkala yang disesuaikan dengan siklus hidupnya
• Ikan yang terinfeksi "Ich" dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman menggunakan beberapa jenis desinfektan,

antara lain:
✓ Perendaman dalam larutan garam dapur pada
konsentrasi 500-10.000 ppm (tergantung jenis dan umur ikan) selama 24 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
✓ Perendaman dalam larutan Kalium Permanganate (PK) pada dosis 4 ppm selama 12 jam, dilakukan pengulangan setiap 2 hari
✓ Perendaman dalam larutan Acriflavin pada dosis 10-15 ppm selama 15 menit, dilakukan pengulangan setiap 2 hari

VIDEO

PDF Manual 
Sumber:
http://o-fish.com/HamaPenyakit/ich.php

http://www.e-aquarium.com.au/white-spot-disease.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Ichthyophthirius_multifiliis
http://www.biologie.uni-erlangen.de/parasit/contents/research/ichthy.html
http://www.reefs.org/library/aquarium_net/0197/0197_1.html
https://www.state.me.us/ifw/fishing/health/vol3issue4.htm
http://www.spaquaculture.com/default.aspx?pageid=526
http://edis.ifas.ufl.edu/topic_fish_diseases

1 comment:

No Sara No Anarki....
klik Select Profile ( pilih name/URL dan isilah namamu selengkapmu gan..)