Showing posts with label penularan. Show all posts
Showing posts with label penularan. Show all posts

Friday, November 12, 2010

Saprolegnia

Saprolegnia merupakan cendawan berfilamen, organisme tidak bersekat (koenositik) yang hidup pada habitat air tawar dan untuk mendapatkan makanan mereka hidup secara saprofit atau parasit (Hughes, 1994 dalam Mulyani, 2006). Klasifikasi Saprolegnia menurut Scott (1961) dalam Mulyani (2006) adalah sebagai berikut :

Filum : Phycomycetes
Kelas : Oomycetes
Ordo : Saprolegnialis
Famili : Saprolegniaceae
Genus : Saprolegnia
Spesies
S. australis
S. ferax
S. declina
S. longicaulis
S. mixta
S. parasitica
S. sporangium
S. variabilis

Struktur:
Mempunyai hifa non septa dengan diameter bervariasi = mycelium
Dinding sel tdd. Glucagon (mgkn jg celulose)

Thursday, November 4, 2010

Gyrodactyliasis (Skin Flukes)

Taxonomi menurut BIOTROP (1974) dan HOFFMAN (1967), mengklasifikasikan Dactylogyrus kedalam :

Filum : Vermes
Anak filum : Plathihelminthes
Kelas : Trematoda
Bangsa : Monogenea
Anak bangsa  : Monopisthocotylae
Suku : Gyrodactylidae
Marga : Gyrodactylus
Species : Gyrodactylus (G) elegans, G medius, G gracilis, G salaris

Seperti hal cacing-cacing yang lain, Gyrodactylus juga berbadan bulat dan panjang. Menurut SACHLAN, 1974, hewan ini berukuran 0,2 – 0,5 mm. Pada ujung anterior terdapat dua cuping. Setaip cuping memiliki kepala dan memiliki usus bercabang dua dimana ujungnya tidak bersatu (HOFFMAN, 1967). Hospes : ikan mas(Cyprinus carpia), ikan air tawar (ikan lele= Clarias batrachus) dan ikan air laut, dan bangsa udang dan katak. Cacing dewasa dapat melekat pada kulit hospes karena dilengkapi ophisthaptor yang fungsinya untuk menghisap darah dan memakan jaringan hospes.

Tuesday, November 2, 2010

Dactylogyliasis (Gill Flukes)

Klasifikasi/Taxonomi :
Phylum : Platyhelminthes
Classis : Trematoda Monogenea
Ordo : Dactylogiridea
Familia : Dactylogyridae
Genus : Dactylogyrus
Species : Dactylogyrus sp.
Habitat : insang

Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat rendah (Trematoda). Dactylogyrus sp sering menyerang pada bagian insang ikan air tawar, payau dan laut. Pada bagian tubuhnya terdapat posterior Haptor. Haptornya ini tidak memiliki struktur cuticular dan memiliki satu pasang kait dengan satu baris.

Morfologi :
Cacing dewasa berukuran 0,2 – 0,5 mm. Mempunyai dua pasang eye spots pada ujung anterior. Sucker terletak dekat ujung anterior. Pada ujung posterior tubuh terdapat alat penempel yang terdiri dari 2 kait besar yang dikelilingi 16 kait lebih kecil disebut Opisthaptor. Mempunyai testis dan ovary.

Sunday, October 31, 2010

Edwardsiella

Sebelum baca artikel tulisan ini , mohon dibaca dulu DISINI

Kingdom:Bacteria
Phylum:Proteobacteria
Class:Gamma Proteobacteria
Order:Enterobacteriales
Family:Enterobacteriaceae
Genus:Edwardsiella
Species
E. hoshinae
E. ictaluri
E. tarda
(
R. Sakazaki et al., 1962)

Edwardsiella tarda dan E. Ictaluri berbentuk batang bengkok, dengan ukuran 1 x 2-3 µm, bersifat gram negatif bergerak dengan bantuan flagella, tidak membentuk spora atau kapsul dan bersifat fakultatif anaerob. Bakteri ini dapat dijumpai di lingkungan air tawar dan air laut, dengan suhu optimal bagi pertumbuhannya sekitar 35oC, sedangkan pada suhu di bawah 10oC atau di atas 45oC tidak dapat tumbuh.

Monday, October 25, 2010

Aeromonas salmonicida

Sebelum baca artikel tulisan ini , mohon dibaca dulu DISINI


Domain : Bacteria
Kingdom : Proteobacteria
Phylum : Gammaproteobacteria
Class : Aeromonadales
Genus : Aeromonas
Species : A. salmonicida

Binomial name : Aeromonas salmonicida (Lehmann and Neumann 1896) Griffin et al. 1953
SInonim : Bacillus salmonicida (Lehmann and Neumann 1896) Kruse 1896 Bacterium salmonicida Lehmann and Neumann 1896 Proteus salmonicida (Lehmann and Neumann 1896) Pribram 1933

Secara taksonomi Aeromonas salmonicida termasuk dalam famili Vibrinaceae. Genus Aeromonas berasal dari bahasa Latin dan Yunani yang berarti satuan penghasil gas. Sedangkan spesies salmonicida berarti pembunuh salmon. Aeromonas salmonicida berbeda dari anggota genus yang lain karena tidak menghasilkan gas (kecuali sub-spesies masousida) (Afrianto dan Liviawaty, 1992).