Tuesday, November 2, 2010

Dactylogyliasis (Gill Flukes)

Klasifikasi/Taxonomi :
Phylum : Platyhelminthes
Classis : Trematoda Monogenea
Ordo : Dactylogiridea
Familia : Dactylogyridae
Genus : Dactylogyrus
Species : Dactylogyrus sp.
Habitat : insang

Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat rendah (Trematoda). Dactylogyrus sp sering menyerang pada bagian insang ikan air tawar, payau dan laut. Pada bagian tubuhnya terdapat posterior Haptor. Haptornya ini tidak memiliki struktur cuticular dan memiliki satu pasang kait dengan satu baris.

Morfologi :
Cacing dewasa berukuran 0,2 – 0,5 mm. Mempunyai dua pasang eye spots pada ujung anterior. Sucker terletak dekat ujung anterior. Pada ujung posterior tubuh terdapat alat penempel yang terdiri dari 2 kait besar yang dikelilingi 16 kait lebih kecil disebut Opisthaptor. Mempunyai testis dan ovary.

Kutikular, memiliki 16 kait utama, satu pasang kait yang sangat kecil. Dactylogyrus sp mempunyai ophistapor (posterior suvker) dengan 1 – 2 pasang kait besar dan 14 kait marginal yang terdapat pada bagian posterior. Kepala memiliki 4 lobe dengan dua pasang mata yang terletak di daerah pharynx. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar . Gejala infeksi pada ikan antara lain : pernafasan ikan meningkat, produksi lendir berlebih.
Sifat Biologis: Bersifat hermaprodit, sebagian besar telur terlepas dari insang dan sebagian kecil tertanam pada insang, ukuran telur : 50 um, bentuknya ovoid dan berspina seperti duri mawar/ rosethorn like, sexual maturity 3 – 6 hari. Larva dapat hidup tanpa hospes selama 1 hari, ikan mas dapat terinfeksi berat,juga ikan-ikan air tawar di kolam dan ikan-ikan impor.

Cara Penularan : secara LANGSUNG

Morfologi cacing Dactylogyrus sp


Parasit Dactylogyrus spp mempunyai siklus hidup langsung yang melibatkan satu inang. Parasit ini merupakan ektoparasit pada insang ikan. Telur-telur yang dilepaskan akan menjadi larva cilia yang yang dinamakan penetasan oncomiracidium. Oncomiracidium mempunyai haptor dan dapat menyerang sampai menyentuh inang. Telur berwarna kecoklatan dikeluarkan dekat parasit/ cacing dewasa. Telur dilengkapi dengan tali pengikat panjang.

Telur yang menetas >>larva berambut disebut Onchomiracidium ( + kait-kaithalus).
Larva yang menyerang hospes >> epitel rambut lepas >> berkembang >> cacing dewasa
Jika jumlah parasit >> terjadi hiperplasia dan kerusakan epitel insang. Filamen-filamen insang saling menempel >>Asphyxia (=sesak nafas)
Infeksi akan semakin berat sesuai dengan peningkatan umur hospes

http://www.youtube.com/watch?v=4xxgqDv0YhE

Sebagian besar parasit monogenea seperti Dactylogyrus spp bersifat ovivarus (bertelur) dimana telur yang menetas menjadi larfa yang berenang bebas yang dinamakan oncomiracidium. Insang yang terserang berubah warnanya menjadi pucat dan keputih-putihan. Penyerangan dimulai dengan cacing dewasa menempel pada insang atau bagian tubuh lainnya (Gusrina, 2008).

Beberapa gejala klinis akibat infeksi parasit yang dapat digunakan sebagai presumtif enderu antara lain ikan tampak lemah, tidak nafsu makan, pertumbuhan lambat, tingkah laku dan berenang tidak normal disertai produksi ender yang berlebihan. Ikan sering terlihat mengumpul di sekitar air masuk, karena pada daerah ini kualitas air terutama kadar oksigen lebih tinggi. Sering mengapung dipermukaan air. Insang tampak pucat dan membengkak, sehingga operculum terbuka. Kerusakan pada insang menyebabkan sulit bernafas, sehingga tampak megap-megap seperti gejala kekurangan oksigen. Insang ikan rusak, luka dan timbul perdarahan serta berlebihan ender (stadium awal). Dalam keadaan serius enderu insang akan rusak dan enderum ikan tidak tertutup dengan sempurna mengakibatkan kesulitan bernafas. Mukosa insang berwarna gelap menutupi insang sehingga insang tampak seperti tertutup lumpur. Kulit berwarna gelap, ada yang menginfeksi pada kulit, dan sirip terdapat bintik-bintik putih. Infeksi berat >> ikan diam di dasar kolam dan lama kelamaan akan mati.

Secara mikroskopis terlihat ada nekrosis pada insang yang berwarna kekuningan atau putih, selain itu juga terjadi proliferasi di kartilago hialin pada lamella sekunder. Penyebabnya end karena tertular dari ikan yang terinfeksi, kolam tempat pemeliharaan ikan yang menggunakan sumber air tanah dan kurang bersih. Perubahan Histopatologis : secara mikroskopik terlihat adanya hipertrofi filamen insang

Diagnosis :
1. Berdasarkan gejala klinis : sesak nafas dan dapat diamati secara langsung
2. Biopsi insang atau skraping kulit : untuk menemukan parasitnya
3. Bedah pasca mati

Pengendalian Penyakit :
1. Lar formalin 50 – 100 ppm slm 3 jam
2. Lar PK 5 – 10 ppm slm 30 menit
3. Praziquantel : 3 ppm
4. Dipterex-90 0,25 ppm
5. Air garam : 2,5 – 3 %
6. Lar Ammonium (1 : 2000) slm 5 – 15 men
7. Methylene blue : 1 g/100 m3 air. Jika warna air berubah menjadi biru terang,maka larutan harus diganti sampai ikan bebas dari parasi
8. Lar garam sebanyak kira2 40 gram/m2. Jika penyakit sudah sangat parah anda bisa merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.

PENGENDALIAN BIOTA DAN LINGKUNGAN AKUATIK
Mencegah terjadinya overpopulasi
Pemberian pakan yang berkualitas
Menjaga kualitas air/ perairan
Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan perairan

SUMBER
http://yudhiestar.blogspot.com/2010/01/parasit-dan-penyakit-ikan.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Dactylogyrus_vastator
http://pemancing.com/category/budidaya-ikan
http://thegab.org/Illness-and-Treatment/gill-flukes-dactylogyrus-and-skin-flukes-gyrodactylus.html
http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/monogeniasis-ikan


Blogged with the Flock Browser

3 comments:

No Sara No Anarki....
klik Select Profile ( pilih name/URL dan isilah namamu selengkapmu gan..)