Seperti tahun-tahun sebelumnya, remaja-remaja Indonesia yang sudah Lulus SMA ataupun yang blum meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau disebut dengan “Kuliah”, ribut mencari tempat kuliahan, yang baru lulus ikut SPMB yang dalam harapan keluarganya mudah-mudahan bisa diterima di Universitas Negeri yang bonafit atau ternama
Kata orang tua saya..”..kuliah tu ad/ masa transisi antara Hak & Kewajiban..maksudnya..sebelum kuliah km diberi peluang sebesar2nya u/ lbh banyak menuntut hakmu dari org2 t’dekatmu..tp setelah kuliah..km bakal lebih banyak dituntut u/ lebih memikirkan kewajibanmu terhadap org2 yg ada di dekatmu..dan u/ masa transisi itu..perlu adanya perubahan sikap..dmn lingkungan p’kuliahan akan m’bantu km melewati sulitnya perubahan itu..memang berubah itu gak enak buat dilakukan..tp begitu indah untuk di kenang..km bakal ngerti sendiri..suatu saat nanti.
Huh? dimanakah diriku?
Yaa sekarang aku berada dan kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan UGM. dan dihadapkan akan sebuah persoalan pelik yang melanda beberapa hari-hariku saat ini. Yap! terjadi kasus yang harus kutangani karena saya memilih kedokteran hewan sebagai pilihan jurusanku.
dan kondisi kandang sedang dalam masalah penyakit coryza. yaa itulah coryza. penyakit bakterial yang membandel.
Loh kq bisa kena coryza?
arggghhhh!!! manajemen kandang kurang ketat. Ayahhhhh!! kamu tuh dah aku kasi tau, masi aja agak 'ngeyel'..
Yaa karena suka Ayam, ayam yang baru di beli dari pasar lum divaksin sudah dicampur ke kandang. Yang padahal belum tentu ayam yang dibeli itu sehat, tp bisa menyimpan penyakit yang laten yang bisa atau kambuh kapan saja, ketika kondisi imunitas ayam sedang drop!
Yaa akhirnya, suatu break yang tak diinginkan pu datang! ckckkck
:hammer!
Banyak dari populasi kandang mati, yah untungnya ayam yang mati umur masi muda, jadi masi bisa diatur ulang untuk masalah ekonominya.
ayam yang sudah terkena coryza yang tentunya harus diafkir untuk mencegah penularan yang lebih banyak ke ayam2 yang laen.
terus bagaimana mengobati dan mencegahnya??? Ya aku dan keluarga mencoba mendapatkan obat di Poskeswan Giwangan untuk mengobati ayam yang sakit dan ayam yang sehat dilakukan pengkondisian kandang agar tidak tertular oleh ayam yang terinfeksi.
Apa itu Infectious Coryza
Coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%.
Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan.
Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
- Pembengkakan dan busung pada muka dan mata.
- Rongga hidung mengeluarkan lendir kental yang lengket dan berbau busuk.
- Ayam bersin-bersin dan mengguncangkan kepala untuk mengeluarkan cairan hidung.
- Kelopak matannya menjadi lengket.
- Nanah pada mata berbau busuk yang dapat mengerak disekitar lubang hidung dan mengkeju disekitar lubang hidung dan sinus.
- Getah radang dalam trachea dan bronchi dapat menghasilkan bunyi ngorok.
- Nafsu makan dan minum menurun sehingga terjadi penurunan produksi.
- Pernapasan cepat.
- Sering kali dibarengi diare dan ayam dapat menjadi kerdil.
Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa.
Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob.
Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) .
Pengobatan
Obat kimia yang bisa digunakan antara lain:
Sulfatiasol.
Sulfadimetoksin.
Streptomisin.
Sulfametasin.
Sulfamerasin.
Eritromisin.
Vibravet (soluble powder) dengan takaran 4 gram dicampur 1 liter air minum, iberikan 4-5 hari.
Ramuan jamu tradisional yang dapat digunakan:
Tepung beras padi 150 gram.
Kencur 100 gram, ditumbuk halus.
Jahe sebanyak 25 gram atau kurang lebih 1 jari tangan, diparut.
Bahan tersebut digilas dengan pipisan (lumpang) hingga halus dan tercampur merata.
Ramuan ini dibentuk pil sebesar biji jagung, lalu dijemur hingga kering.
Pil disuapkan dua kali sehari (pagi dan sore)
Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur.
Pengendalian
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini.
Pencegahan
Ayam yang sakit pilek dipisahkan dari kandang (kelompok) ayam yang sehat.
Jangan mencampur ayam yang umurnya berbeda.
Kandang dan lingkungan harus selalu dalam keadaan bersih.
Usahakan dalam kandang terkena sinar matahari.
Perlakuan dalam Pemotongan
Ayam yang sakit pilek dapat dipotong dan dagingnya boleh dikonsumsi.
Bangkai ayam yang mati dan sisa pemotongan dibakar atau dikubur.
Jogja, 15 November 2010 11:48pm
untuk mengenang dan sebagai acuan masa depan tentang break coryza tgl 20 Oktober 2010
yang kudapatkan adalah:
Sebuah pelajaran dan pengalaman akan sangad lebih berarti daripada mendengarkan kuliah yang bersifat teoritis, karena belajar dari pengalaman dan tentunya turun langsung ke lapangan untuk menghadapinya lebih mudah untuk dipahami dan diingat.
Adanya manajemen perkandangan yang lebih baik untuk mencegah timbulnya suatu penyakit baru, karena spt pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.
thanks yo gan... buat aq presntsi besok...
ReplyDelete