Dlu bumi kita pertiwi tak pernah sesedih ini..
Dlu orang” kita bisa lebih bijak n lebih sayang terhadap alamnya..
Dlu manusia lebih arif menggunakan alam sebagai mata pencaharian mereka..
Seharusnya tak “Perlu” berubah antara dulu dan sekarang..
Seharusnya tak “perlu” ada “KESERAKAHAN” untuk Mengeruk keuntungan sebanyak”nya dari alam..
Tubuh ini Perlu “KESEIMBANGAN”..begitu juga dengan alam ini..
Seharusnya Para Pejabat dan Masyarakat Indonesia bisa lebih menjaga bumi kita pertiwi..
Supaya ttap subur dan TETAP menjadi “ZAMRUD KHATULISTIWA” yg kaya akn SDA’a..
Ketika bencana tiba
selalu terselip pertanyaan
"apakah ini buah dari ulah serakah manusia
ataukah dari Tuhan atas kaum durhaka
atau mungkin hanya dari alam semesta
yang semakin ringkih oleh usia renta”.
Ketika berita bencana tiba
kita tetap tidak berani bertanya
“bagaimana kalau saya…?” apalagi meminta
“mengapa harus dia dan bukan saya…?”.
“Cukup-cukup-cukup.. hati kami tak kuat melihat kerabat kami nan jauh disana menangis dalam luka ditinggal oleh orang-orang yang dikasihaninya.”
Semoga ini merupakan bencana pertama dan terakhir untuk bangsa kita dan untuk kerabat kita dapat diberi ketabahan dan kesabaran untuk menjalanin kehidupan ini. AMIN YA RABB.
Mari kawan, kita pererat persaudaraan kita untuk membantu kerabat kita dan menjadikan bangsa ini yang kuat.
“Masa depan bangsa ini ada ditangan kita, kawan.”
diiringi sebuah lagu berdurasi 4:00 menit, milik seorang maestro musik indonesia Ebiet G Ade
Untuk Kita Renungkan
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat 2x
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya 2x
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista... oh
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang telah kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya runduk sujud padaNya
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum... oh
Berubahlah agar Dia tersenyum
Lagu yang selalu menghiasi dan mengiringi musibah bencana di tanah tercintaku saat ini. Bulan Oktober ini boleh jadi adalah bulan yang paling memprihatinkan bagi Bangsa Indonesia, khususnya daerah yang ditimpa musibah seperti Wasior di Papua Barat yang terkena banjir bandang, Jakarta yang Banjir Macet Total akibat diguyur curah hujan yang tinggi, Mentawai di Sumatera Barat yang terkena Gempa dan Tsunami sampai yang terakhir adalah Merapi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah yang tak hanya batuk tapi juga muntah lahar dan awan panas serta debu vulkanik, juga didaerah lain yang mungkin tak terjangkau media.
Semua musibah adalah Kehendak Allah SWT. Mungkin ini teguran dari Allah SWT,atas kurangnya rasa bersyukur manusia terhadap apa yang telah di berikan Allah SWT mungkin alam juga sudah bosan memperingatkan manusia dengan bencana benca alam kecil agar manusia mulai mau memperhatikan keadaan alam dan lingkungan sekitar.
Setiap bencana alam adalah peringatan untuk manusia karna alamnya telah dirusak.dan tidak di jaga,..di kembalikan lagi kepada tugas manusia sebagai khalifah yang harus menjaga alamnya . seperti yang di cantumkan dalam alquran, Dan janganlah kamu merusak di muka bumi, sesudah Tuhan membangunnya. Dan bermohonlah kepada-Nya dengan rasa cemas tidak akan diterima dan rasa penuh harapan akan dikabulkan. Sesungguhya rahmat Allah amat dekat dari orang-orang yang berbuat baik.(Qs-Al-A’raf : 56)
Maka dari itu mulailah, setidaknya pada diri kita sendiri terlebih dahulu untuk selalu bersyukur dan menjaga lingkungan alam yang saat ini sudah tidak lagi kita perhatikan. mulai dari yang kecil saja untuk membuang sampah pada tempatnya. Lakukan tindakan yang terbaik untuk perubahan diri kita sendiri.,lalu wujudkan perubahan tersebut kepada negara kita yang TERCINTA ini.
Mudah-mudahan apa yang telah menimpa negara kita menjadikan pelajaran bahwa ada kuasa atas Yang Maha Dahsyat.
Semoga kita dapat menjadi umatNya yang dijauhi dari bencana, mari sama-sama kita sadari bahwa peringatan telah bertubi-tubi datang.
Semoga itu bsa menjadi Pelajaran yg baik untuk negeri kita TERCINTA ini..
Semoga kita bisa LEBIH KUAT utk segala MUSIBAH ini..
Apapun Kejadiannya..mari kita bersama ambil “HIKMAH”nya ..
Turut BERDUKA CITA ats Musibah ini..
Kepedulian kita sangat dibutuhkan utk sesama dan alam ini..
Kesedihan/kebahagiaan…adalah Duka n suka kita bersama..
Semoga kita dapat membangun INDONESIA ..utk kembali TERSENYUM sperti sediakala..Ammiieeennn...
Jogja, 12 November 2010
10:42 am
untuk jogja tercinta dan masyarakat Indonesia pada umumnya Semoga kita bisa LEBIH KUAT utk segala MUSIBAH ini..
No comments:
Post a Comment
No Sara No Anarki....
klik Select Profile ( pilih name/URL dan isilah namamu selengkapmu gan..)