Semarang #Kodin Ed. 1

Kota Semarang dengan simbol Tugu Muda -nya :)

Sempat menjadi perdebatan dan tarik ulur antara kota Cirebon, kota Semarang dan Kediri., itu merupakan tempat yang mungkin bisa dijadikan lokasi koasistensi kodin. Namun hanya 2 tempat mengerucut di rapat terakhir penentuan tempat, antara Semarang dan Boyolali. Awalnya seimbang, namun akhirnya Semaranglah yang jadi pemenangnya. Dan menjadi 2 tempat, Semarang dan Bandung ketika ada 1 teman yang tidak bisa mengikuti ke Semarang karena alasan pribadi. Yah itulah namanya demokrasi, walau agak kecewa juga dengan pilihan kota Semarang yang katanya temen2 kota Semarang kui angel dalam masalah nilai dan kurang dalam hal masalah persusuan (padahal itu ssusu merupakan hal penting waktu ujian bsok :(). Tapi itulah keputusan kelompok yang harus diterima :)

Hari senin, 26 Desember 2011 kami akan berangkat ke kota pelabuhan ini. Berangkat dari rumah sekitar pukul 10.30 dari rumah untuk kumpul di tempat kost-an anak2 VDC. berhubung waktu itu untuk kumpul jam 11 untuk berangkat ke kota Semarang. namun sialna jam segitu belum ada satupun dari kelompok F1106 yang datang. Lalu untuk mengisi kesenggangan mampir ke kontrakan 2006 untuk s

ekedar maen. dsana ada beberapa orang yang baru saja bermaen bnet dan joko yang pulang dari karanganyar dengan membawa banyak rambutan dan duren. jam 1 kembali lagi ke kosan namun masi kosong juga. Yang diisi dengan makan siang, sampai bertemu dengan mas andre. lalu balik lagi masi aja belum ada yang muncul. lalu balik lagi kekontrakan. lalu diSMS agar segera kumpul jam 2an kami sudah sampe, sudah ada beberapa orang namun masi kurang 3 personel yang belum datang. Hal2 yang kurang diinginkan pun datang dengan kurang ada kejelasan yang pasti dari dinas mengenai jadwal, sehingga menyulitkan dalam masalah pembiayaan diriku. karena hanya dikirimi uang yang ckup 1 minggu saja, karena rencana orang tua disuruh untuk kembali . Lalu ada kabar terbaru bahwa Sabtu minggu pertama, sabtu dan minggu ada acara yang menyebabkan diriku mungkin tidak bisa balik ke Jogja. Lalu, menghubungi ortu untuk mempertimbangkan bagaimana masalah keuangan. Lalu ortu pun memberi uang penuh, walau harus meminjam kepada budhe melalui uang arisan. -,-" maafkan anakmu ini.

Lalu tepat jam setengah lima waktu Jogja kami berangkat, dengan cuaca mendung diatas kami dengan membawa barang seadanya, karena barang yang banyak sebelumnya sudah dibawa memakai mobil hari minggu. Kami berangkat ber11 dengan motor 6 dengan ada yang dianter oleh kakaknya. Kami sempat mampir di Muntilan makan bakso dan singgah ke saudara teman. ketika perjalanan sampai kota Magelang, mendung menjadi hujan yang turun membasahi motor kita dan suasana macet sudah mulai terasa. Suasana gelap malam dan tikungan kanan kiri, mobil dan motor yang saling berderetan dan kadang saling menyalip, diselilingi rintik2 hujan yang mendinginkan badan kami. Suasana hujan mulai reda di kota ungaran. Namun ketika memasuki kabutapaten Semarang, hujan mulai menemani lagi. Kami sampai di Kostan kami di Gang Panda Timur, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Semarang Timur jam 10. Kami disambut oleh ibu kostan yang sempat menanyakan koq sampenya malam. Sesampai kita mulai memilih kamar kosan dan mulai menata barang2 kami, lalu istirahat untuk hari pertama kita di Dinas Pertanian Kota Semarang. 

Hari selasa, tanggal 28 Desember hari pertama kita Kodin, karena hari senin dalam masi kondisi libur cuti bersama 25-26 Des. Dinas yang beralamat Jl. Kompak No.2 Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Hari pertama diisi dengan apel pagi. lalu diberi pengarahan dan schedule dari drh. Yuli sebagai Kasi Kesehatan hewan tentang acara2 yang harus kami ikuti untuk 3 minggu ke depan. lalu kami dilanjutkan pengarahan dan pembukaan oleh Kepala Dinas Pertanian ibu di ruangan seminar bagian barat. ibunya memberikan penjelasan mengenai kondisi kesmavet di kota semarang, rph dan masalah di lapangan yang sering terjadi dan perundang2an serta tentang kondisi staf dan karyawan di dinas (ketika masi bawah yaa harus mau disuruh oleh atasan dan atasan harus bertanggung jawab kepada bawahannya).

Tempat dimana kurang lebih 3 minggu kami tinggal menjadi anak kost-an di daerah Pedurungan

Perjalanan kami setelah itu dilanjutkan ke Klinik hewan dan Pos Pemeriksaan Daging Kota Semarang di daerah Gayamsari. disana ada drh hutamadji, kepala UPT dan stafnya. kami dan mereka melakukan perkenalan.

Kami juga berkunjung ke Brimob kota semarang depan Kubota untuk menyerahkan surat ijin kodin disana. di pintu depan kami harus ijin kepada pihak pos keamanan dan diterima baik oleh mereka, dan kami diberikan ijin dan masuk ke ruang dan staff yang nantinya kami kodin disitu. kami dengan brimob bagian kesehatan hewan dengan drh. Rahayu yang lebih dikenal dengan dokter Yayu dan kami diterima baik juga. namun karena berhalangan cuti pada tanggal nanti kita kodin disana, maka drh menyerahkan kepada staffnya. drh rahayu merupakan lulusan KH UGM juga angkatan tahun 2004.
lalu kami makan siang di Rumah Padang deket brimod, lumayan mahal makan disitu.

Itulah hari-hari pertama kalinya menginjak kota Semarang, kota yang lumayan tenang untuk didiami kelak. Hari-hari selanjutnya di Dinas Pertanian ini, tiap pagi harus berangkat pagi jam 7 untuk apel, kecuali hari senin ada upacara dan jumat ada senam pagi. Yah kami juga harus bangun lebih bagi dan awal untuk berebut kamar mandi doloan, karena kamar mandi cuma satu waktu itu, yang dua lainnya masi dalam perbaikan. Selepas apel, terkadang kita harus menunggu beberapa menit lamanya untuk kegiatan selanjutnya. Menunggu memang membosankan tapi itulah instansi pemerintahan terkadang mereka juga mempunya tugas yang harus dikerjakan. Yah intinya kita menerima karena kita "ngrusuhi" pekerjaan harian mereka hanya untuk menimba ilmu di pemerintahan ini. Untuk minggu pertama setelah apel kita diisi dari beberapa bagian, mulai dari pembekalan dari Kepala Dinas yang selama banyak membantu kita, Sie Peternakan dan kesehatan hewan, dan bagian lain sperti Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Bidang Perkebunan dan Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya. Seep deh pokoknya telah banyak memberi kita masukan dan informasi yang berguna bila kelak diriku masuk ke dinas Pertanian. Namun sisi gelapnya di dinas ini, menurutku peran dokter hewan kurang mendapat perhatian dan kedudukan sama dibanding bidang yang lain. bukannya dokter hewan seharusnya lebih dominan dalam mengurusi bidang peternakan dan kesehatan hewan :).

.... dan terima kasih kepada kelompok Koasistensi F.11.06 (Mbak Dewi, Mbak Okta, Mas Andreas, Mas Marsudi, Mas Kuncoro, Ayu Budi, Hayu, Dayat, Sholeh dan Yusuf yang telah bekerja sama dengan baik untuk menjaga nama baik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada pada saat koasistensi di Dinas Pertanian Kota Semarang. :)

Foto bersama di depan Kantor Dinas Pertanian Kota Semarang